Maafkan aku, Ibu.

09.28.00

Maafkan aku, Ibu.
Aku telah banyak kecewakan dirimu.
Telah banyak goreskan luka pada hatimu.

Maafkan aku, Ibu.
Engkau mungkin tak ingin aku berubah sejauh ini.
Engkau mungkin takut apabila aku tak bisa rasakan indahnya masa remaja.
Tapi percayalah, Ibu.
Aku tahu apa yang aku putuskan.
Aku gunakan akal sehat dan nuraniku 'tuk melangkah.

Maafkan aku, Ibu.
Jika di depan teman-temanmu, aku mungkin terlihat yang paling berbeda.
Wallahi, aku tak bermaksud merendahkanmu.
Jika saat remaja lain merasakan manisnya dunia saat ini.
Wallahi, aku hanya ingin merasakan manisnya syurga yang jauh lebih dahsyat.


Maafkan aku, Ibu.
Jika aku tak punya pacar seperti remaja lain.
Demi Allah, seseorang yang Allah pilihkan telah menantiku di batas waktu.
In syaa Allah, dia akan sayangi engkau seperti aku menyayangimu.

Maafkan aku, Ibu.
Jika aku menolak pandanganmu dalam beberapa hal.
Demi Allah, aku tak maksud melawan calon bidadari syurga.


Maafkan aku, Ibu.
Aku tahu engkau hanya khawatir.
Khawatir bahwa aku masuk terlalu dalam.
Demi Allah, jika pintu syurga yang akan aku masuki, tak sudikah engkau?

Ibu,
Sejujurnya ini pahit bagiku. Padahal aku baru berjalan ke depan beberapa langkah.
Tapi tahukah engkau bahwa engkau lah yang menjadi penawar rasa pahit ini?
Demi Allah,
Aku ingin berada di Syurga Ilahi bersamamu nantinya.
Bersama keluarga. Berkumpul kembali dalam ikatan yang syahdu dan abadi.

Ibu,
Allah bersamaku. Allah bersamamu. Allah bersama kita.
In syaa Allah.


You Might Also Like

3 komentar

Subscribe