Terlalu hina (.)
12.52.00September 2015
Saya menuliskan sepenggal hikmah dari cerita ustadzah Tia di IQF pada post http://khrnnd.blogspot.co.id/2015/09/terlalu-hina.html yang isinya:
Mungkin antunna berpikir bahwa kami yang memilih antunna saat tes kemarin. Namun, sesungguhnya tidak. Allah lah yang memilih antunna untuk berada disini. Percayalah, Al-Qur'an itu sangat mulia. Dan hanya orang-orang yang punya al-qur'an di hatinya yang dapat mudah tersentuh akan kebenaran. Mungkin kalian berpikir bahwa dosa kalian terlalu banyak, bahwa kalian terlalu hina untuk Al-Qur'an yang mulia ini. Naamun percayalah, bahwa Alloh yang memilih kalian untuk ada disini. Nikmatilah prosesnya, jangan menjadikan ini sebagai perlombaan. Kalian harus melakukan ini seumur hidup, sampai mati. Jagalah hidayah ini.
Januari 2016
Deg.
Ya Allah, apakah dengan keluarnya khoirun berarti Allah tidak ridho dengan keberadaan khoirun di tempat yang baik? Apakah Khoirun sebegitu munafiknya, sehingga Allah menarikku dari lingkungan yang baik? Apakah sebenarnya niatanku di IQF dulu hanyalah untuk pamer? Apakah dulu khoirun hanya melabeli diri khoirun sebagai penghapal qur'an.. padahal hatinya busuk bagai bangkai yang bau?
Ya Allah, apakah khoirun terlalu hina untuk dapat bersanding dengan Al-Qur'an?
Dengan menulis ini, apakah khoirun hanya mengharapkan ridho dari manusia? apakah khoirun hanya ingin dilabeli sebagai wanita yang baik... padahal hatinya busuk bagai bangkai yang bau?
3 komentar