Nyiksa!

10.22.00




فما في الأرض أشقى من محب … وإن وجد الهوى حلو المذاق

تراه باكيا في كل حين … مخافة فرقة أو لإشتياق

فيبكي إن ناؤا شوقا إليهم … ويبكي إن دنو خوف الفراق

فتسخن عينه عند الفراق … وتسخن عينه عند التلاق والعشق وإن استلذ به صاحبه فهو من أعظم عذاب القلب


Tidak ada di dunia ini yang lebih sengsara daripada seorang pencinta…
Meskipun ia merasakan manisnya cinta…
Kamu lihat dia menangis di setiap waktu…
Karena takut berpisah atau karena rindu…
Ia menangis karena rindu akan jauhnya sang kekasih…
Namun, bila kekasihnya dekat…
Ia menangis karena takut berpisah…
Matanya selalu menghangat ketika terjadi perpisahan…
Matanya pun berkaca-kaca ketika pertemuan itu tiba…
Pelakunya memang merasakan kenikmatan…
Namun, sebenarnya…
Kasmaran itu merupakan siksa yang paling besar di hati…


[ lihat dalam: كتاب الجواب الكافي لمن سأل عن الدواء الشافي , karya محمد بن أبي بكر أيوب الزرعي أبو عبد الله
 (masyhur dengan nama Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah), hal. 151 ]


-------------
Masih ada yang berpikir gue lagi kasmaran?
Duh, think again.
I'm just bored studying 2 subjects for tomorrow's mid term tests: Business Intelligence and IT Project Management.
Sabtu-sabtu kuliah? Yup, UTS lagi. Sudah biasa kok di Fasilkom gini.
Hmmm balik ke masalah syair, itu juga harus diresapi, loh. Kasmaran itu nyiksa!
Eits, no, gue nggak lagi merasakan hal itu. Serius. Tapi beneran nyiksa banget kan, sehari-hari sibuk mikirin do'i.
Mending kalo misalkan jodoh, lha kalo nggak? Kan sakit.
Sakitnya tuh di.............. di hati elo lah.
Mending kalo setelah itu akhirnya lo nikaah sama yang lain jadi nggak bad ending banget,
lha kalo elo keburu wafat? Kan sakit.
Yah gitu deh, nggak mau panjang lebar nanti dikira beneran gue lagi kasmaran lagi *siapa juga yang mau ngira gitu, ke-geer-an banget*
Gotta take a rest for tomorrow. Semoga besok lancar, yah, UTS gue.

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe